Diantara perkara yang menyebabkan seseorang terhalang dari kebenaran
التزام أصول فاسدة
⚉ Berpegang kepada pokok-pokok yang rusak, kaidah-kaidah yang sesat.
⚉ Contohnya misal… menjadikan nenek moyang sebagai sandaran di dalam berkeyakinan, sehingga lebih mendahulukan nenek moyang daripada syari’at.
⚉ Contoh lain misalnya… seperti keyakinan mu’tazilah yang mengatakan bahwa akal lebih tinggi dari dalil, sehingga mereka boleh menolak dalil, kalau tidak sesuai dengan akal mereka… dan boleh menetapkan sifat Allah dengan akal saja tanpa dalil, jelas ini merupakan kesesatan.
⚉ Contoh lagi misalnya… seperti orang sufi yang menganggap bahwa mimpi itu (mimpi wali) sebagai hujjah, kalau menurut mereka wali tidak mungkin salah mimpinya.
Sehingga akhirnya mimpi dijadikan sebagai dalil, sehingga akhirnya mereka menolak banyak dalil dari Alqur’an dan Hadits hanya sebatas mengikuti mimpi atau wangsit, karena menurut mereka wali itu katanya mahfudz (terjaga).
Bacalah ;
Itu dijadikan sebuah kaidah bagi mereka. Maka ini adalah merupakan kaidah-kaidah dan pokok-pokok yang menyimpang. Kita Ahlussunnah wal Jama’ah berkeyakinan bahwa dalil itu adalah :
⚉ Alqur’an,
⚉ Hadits yang shohih,
⚉ Demikian pula ijma’ para Ulama, terutama ijma’ Salafush-sholeh,
⚉ Demikian pula qiyas yang jalih (yang benar).
⚉ Demikian pula pemahaman para sahabat Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam.
Maka kita punya kaidah, bahwa semua yang bertabrakan dengan Alqur’an dan Hadits itu harus ditolak.
Yang harus kita kedepankan adalah Alqur’an dan Hadits yang shohih, karena wahyu tidak mungkin salah.
Apabila terjadi perbedaan antara wahyu dengan ro’yu (akal) maka kita harus tuduh dulu akal, dan lebih mengedepankan wahyu, itu kaidah yang benar… pokok yang benar.
Adapun apabila kita jadikan kaidah sebaliknya, akal yang menghukumi wahyu, sehingga setiap wahyu yang tidak sesuai dengan akal ditolak oleh akal, pasti akan terjadi kesesatan, bahkan ia akan terhalang dari berbagai macam kebenaran.
Halnya seperti iblis yang menolak perintah Allah dengan akalnya. Maka ini adalah perkara yang menyebabkan seseorang terhalang dari kebenaran.
⚉ Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Majmuu Fatawa (jilid 5/ hlm 120)
من ابتغى الهدى فِي غير الكتاب والسُّنة لَمْ يز دد من اللّٰه إلا بُعدًا
Siapa yang mencari hidayah dari selain Alqur’an dan Sunnah, tidak akan menambah ia, kecuali kejauhan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Penulis buku ini berkata: “Jalan menuju Allah itu hanya satu, yaitu yang berasal dari wahyu Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Allah berfirman [QS Al-An’am : 153]
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ
Dan bahwasanya inilah jalanku yang lurus maka ikutilah, jangan kamu ikuti jalan-jalan yang lainnya, niscaya jalan-jalan tersebut akan memecah belah kalian dari jalannya.”
Dalam ayat ini mengatakan bahwa jalan yang lurus itu adalah jalannya Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam, maka siapa yang mengikuti jalan-jalan yang lainnya itulah yang akan menyebabkan kita menyimpang dari jalan Rosulullah shollallahu ‘alayhi wasallam.
Maka… setiap pokok-pokok dan kaidah-kaidah yang bertabrakan dengan Alqur’an dan Hadits Nabi shollallahu ‘alayhi wasallam wajib kita tolak
Tiori Kebenaran Ilmiah dalam kehidupan dunia selalu mutlak
Semoga bermamfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar